Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Jumat, 28 Oktober 2016

DIBALIK RASA TAKUT DAN SABAR

Andai saja hidup ini mudah, pasti tidak ada yang percaya adanya Surga, tapi untunglah dibalik setiap kesulitan selalu ada kemudahan, dua kali ayat ini (Al Insyirah: 5-6) disebutkan dalam AL Quran untuk menekankan dan meyakinkan kita bahwa pertolongan Allah adalah pasti. Jangan putus ada.

Orang-orang yang diberikan kesulitan dalam hidupnya lalu mereka memilih bersabar dalam ketaqwaan kepada-Nya, sesungguhnya mereka sedang merajut jalan menuju syurga dengan susah payah menanggung derita sama halnya sulitnya kelak orang-orang berdosa sangat menginginkan masuk syurga-Nya dengan penuh penyesalan dan penderitaan.

Rasa dekat itu hanya bisa dirasakan oleh sebagian orang saja yang mengerti bahwa dalam setiap rasa perih dan beratnya penderitaan hidup disanalah mereka bisa merasakan luasnya pertolongan Allah datang kepadanya dalam berbagai bentuk dan rupa.

Itulah hakikatnya kekuatan Illahi bersemayam dan menjaga iman setiap umat yang takut kepada-Nya. Takut jika tidak mau bersabar dapat membuatnya nekat berbuat sesuatu yang dapat mendatangkan murka-Nya. Takut kepada Allah karena tahu kelak tidak akan bisa menanggung beratnya penderitaan akibat azab-Nya. Rasa takut yang membuatnya bertahan menjalani hidup sesuai ketentuan-Nya. Inilah bentuk rasa takut yang sebenar-benarnya.

Diriwayatkan dalam an-Nawadir, bahwa Allah SWT membisikkan kepada Nabi Musa seratus empat belas ribu kalimat dalam waktu tiga hari. Salah satunya adalah, "Hai Musa, tidak ada yang dapat diperbuat seseorang untuk melebihi zuhud (menjauhkan diri dari kesenangan dunia). Dan tidak ada orang yang mendekatkan diri kepada-ku yang lebih manjur daripada orang yang berlaku wara' (menjaga diri) dari apa yang telah aku haramkan. Tidak ada orang beribadat kepada-Ku dari tangis karena rasa takutnya kepada-Ku."

Lalu Nabi Musa bertanya, "Ya Rab, Apa yang Engkau Sediakan buat mereka?"

Kemudian Allah swt menjawab, "Hai Musa, Aku merelakan syurga sebagai tempat tinggal mereka. Mereka dapat berbuat apa saja didalamnya. Aku masukkan orang-orang wara' tanpa hisab-Ku. Terhadpa orang-orang yang takut terhadap-Ku, bagi merekalah Al-Rafiq al-A'la, yaitu martabat yang tinggi, yang tidak dapat disaingi oleh siapapun." Itulah imbalan yang setimpal buat mereka yang takut dan mau bersabar selama di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post