Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Rabu, 03 Mei 2017

"MEMBERI MAAF" LEBIH MULIA DI SISI ALLAH SWT

JIKA MASIH ADA...
Jika masih bisa kita memberi maaf, maka berikanlah maaf itu kepada siapa saja yang sudah mengaku melakukan kesalahan dan kekhilafan, karena sesungguhnya manusia memang tidak pernah luput dari salah. Bahkan kita sendiripun kadang melakukan kesalahan baik sengaja ataupun tidak sengaja kepada Allah swt, tetapi ALlah swt selalu membukakan pintu maaf-Nya sebagai bentuk kasih sayang-Nya dan memberi peringatan kepada kita agar tidak mengulangi kesalahan itu lagi. Sebagaimana firman_nya berikut ini:

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” - (QS. Al-Imran: 133-134)

Maka dari itu, kedudukan orang yang mau memberi maaf kepada orang lain adalah mulia di hadapan ALlah swt, karena Allah swt yang Maha Tinggi saja mau memaafkan hamba-Nya, apalah lagi kita yang hanya manusia biasa. Ambilah pelajaran berharga itu untuk dijadikan bekal bagi kita untuk lebih meningkatkan iman dan taqwa, janganlah kita menuruti kehendak hawa nafsu dan mengikuti langkah-langkah syetan karena itu adalah bagian dari pertanda orang yang bodoh dan tersesat. Berikut seruan firman-Nya:

“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” - (QS. Al-A'raf : 199)

Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Kuasa.” - (QS. An-Nisa : 149)


UJIAN KESABARAN


Semua peristiwa ini adalah bagian dari cobaan kita, dengan adanya kejadian ini bisa membuat mata kita terbuka dan kita jadi lebih mengerti bahwa semua ini merupakan bagian dari cobaan atas kesabaran kita. Tidak ada satupun umat yang tidak diberikan cobaan terkait keimanannya, cobaan kemampuan memberi maaf juga bagian dari perintah Allah swt agar manusia mau mengambil hikmah, walaupun itu mungkin sangat sulit dilakukan, tetapi seperti itulah cara Allah ingin menaikkan derajat manusia, dimana manusia tidak pernah sama dengan binatang yang suka membalas dendam, dan melampias kan amarahnya sesuka hati, melainkan manusia beriman dan berakhlak mulia adalah mahluk yang bisa memberi maaf kepada sesama.

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” - (QS. Al-Baqarah : 263)

“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” - (QS. Asy-Syura : 43)

HADIAH KELULUSAN UJIAN

Atas usaha kita ini semoga Allah juga membukakan pintu maaf-Nya kepada kita semua, dengan memberikan rahmat dan karunia yang tidak putus-putus dan tidak ada habisnya. Ujian dan cobaan diberikan untuk membuat kita semakin dewasa dan kuat menghadapi berbagai tantangan ke depan. Masih ada banyak persoalan yang akan datang nanti dan kita harus selalu siap menghadapinya dengan penuh kesabaran.

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” - (QS. Hud : 3)

Maka cukuplah sudah semua ini, menjelang datangnya bulan suci Ramadhan, ada baiknya kita bersegera membersihkan diri dari berbagai penyakit hati; iri, dengki hasud dan amarah.

Bersegeralah mensucikan diri, membersihkan hati dari perasaan dendam dan amarah, jika tidak, semua itu akan menghalangi kita dari nikmat dan rahmat-Nya. Jangan kita menghabiskan waktu dan energi untuk hal-hal yang bisa menghalangi kita dari nikmatnya ibadah kepada-Nya. Lets Move on wan... kepada yang lebih diridhoi. Mari kita mulai mempersiapkan diri menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang suci, dan berharaplah datang-Nya rahmat-Nya dengan segenap hati. Semoga Allah mengampuni semua dosa dan kesalahan kita.

Pepatah lama pernah berkata: "Ada banyak pemberani di suatu negeri, tetapi tidak ada banyak pemberi maaf di saat ini." Maksudnya, Jumlah orang yang berani dan berjiwa kesatria mungkin ada banyak, tetapi tidak banyak di antara mereka adalah orang yang mudah memberi maaf dan mau mengampuni lawannya. Padahal orang yang mau memberi maaf kedudukannya jauh lebih tinggi dan mulia, karena kerelan dan kepasrahannya diserahkan seutuhnya kepada sang Khalik, bukan kepada kekuatan fisik manusia.

"Hanya orang-orang yang berhati besar dan sudah menggapai derajat tinggi yang bisa melakukan hal ini, yaitu memberi maaf kepada musuhnya. Sementara yang belum adalah orang-orang yang masih dalam tahap mencari jati diri dan hanya rasulullah saw yang paling mulia akhlaknya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post