Hadits Nabi saw tentang kondisi manusia; "Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sehingga ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya, untuk apa dihabiskannya, tentang masa mudanya, digunakan untuk apa, tentang hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan tentang ilmunya, apa yang dilakukan dengan ilmunya itu." (HR. Tirmidzi).

Selasa, 08 Agustus 2017

TRAGIS; BUNUH DIRI JADI TREND KEKINIAN

Belakangan ini sering kali terdengar berita bunuh diri dikalangan anak muda, generasi muda yang baru menapaki hidup berumah tangga, mereka merasa tidak tahan lagi dengan tekanan dan masalah hidup yang menderanya, kesulitan ekonomi yang terus menerus tidak ada ujungnya. Bahkan beberapa diantara mereka beralasan bahwa bunuh diri dilakukan dalam rangka menghindari hutang piutang. Dengan Bunuh diri, menganggap segala urusan hutang piutang di dunia bisa diselesaikan, padahal tidak, karena kelak di akhirat tetap harus dipertanggung jawabkan. Bunuh diri karena menghindari hutang adalah bentuk pengalihan saja, di tangguhkan sementara hingga datang hari akhir. Jadi sebenarnya hutang itu tidak hilang, akan tetap ada hingga waktu yang akan mempertemukan mereka kembali. Belum lagi dosa melakukan aksi bunuh diri, itupun harus dipertanggung jawabkan, lalu apa yang melatar belakangi mereka nekat melakukan bunuh diri?

Dalam keadaan serba sulit dan sempit seperti ini, nampaknya penyelesaian jalan keluar dengan mengakhiri hidup sendiri menjadi cara paling cepat mengelesaikan masalah. Bunuh diri akan menghentikan semua kesakitan dan penderitaan tekanan masalah hidup.

Lalu kenapa masalah hutang piutang bisa mengakibatkan orang bunuh diri? Sederhananya, hutang bisa diselesaikan dengan dibayar, tetapi kenapa harus mengakhiri hidup. Sedemikian lemahnya iman mereka sehingga harus menyerah pada nasib dan mengatakan hidup ini tidak adil dan tidak memberikan mereka banyak pilihan, kecuali bunuh diri?

Orang yang terlilit hutang piutang, dalam jangka waktu yang lama tidak kunjung diselesaikan, semakin lama semakin menumpuk akibat bunga berjalan. Waktu yang terus bergulir tidak bisa menghentikan hutang, semakin lama semakin terpojok. Orang yang menjalani hidup dililit hutang, meskipun mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikannya, dengan berbagai cara dan upaya, tetapi nyatanya hutang itu tidak kunjung selesai. Karena mereka juga harus tetap menjalani kehidupan sehari-harinya yang membutuhkan biaya, maka lama-kelamaan orang itu akan berada pada titik puncak keputusasaannya terhadap keadaan. Mereka berada dipuncaknya segala usaha dan sabar menanggung beban.

Dalam kondisi seperti ini, pikiran putus akan datang menghampiri, ketika mereka melihat ke depan jalan semakin sempit dan tanpa ujung. Semakin tidak ada cahaya yang dapat menerangi jalan mereka yang sudah jauh tersesat. Terjadi pergulatan bathin dalam diri, tarik menarik antara nalar dan logika, yang satu menolak yang satu menerima. Jika logika yang menang, dasar analisa yang digunakan perhitungan matematika umum, maka keputusan akhir akan segera menunjuk pada pilihan mengakhiri hidup.

Orang yang ingin bunuh diri biasanya memikirkan dengan seksama rencana tersebut, bagaimana dampak bagi orang-orang yang ditinggalkan, bagaimana ini dan itu. Itulah sebabnya kadang ada diantara mereka yang meninggalkan pesan di secarik kertas dan mengungkapkan semua alasannya. Namun akibat sudah keruhnya hati dan berkaratnya iman, berbagai pertimbangan itu kalah debat dan argumen, sehingga hasil akhir mereka memutuskan bunuh diri. Dan nampaknya awan gelap telah menyelimuti dirinya, ditambah lagi adanya bisikan halus yang menyertai mereka. Karena biasanya, pada kondisi orang yang sudah putus asa dari rahmat Allah swt, orang yang sudah menyerah pada keadaan, tidak mau berusaha meminta pertolongan Allah swt maka tanpa sadar hawa negatif akan masuk ke dalam dirinya dan membisikkan hal-hal indah tentang bunuh diri, seperti; selesainya masalah hutang, dan tidak ada lagi orang yang datang mengancam.

Bisikan ini terus saja mengikuti langkahnya dan merangkai satu demi satu teknik/cara pelaksanaan bunuh diri yang paling aman, terus saja sampai ia benar-benar melangkahkan kaki ke tiang gantungan. Iblis terus mengiringi langkahnya dengan penuh kesabaran dan ketekunan, inilah moment paling berharga bagi iblis untuk menjerat manusia dalam keputusasaan dari kasih sayang ALlah swt. Iblis sangat menanti-nanti moment ini pada diri siapapun yang berputus asa dari Pertolongan ALlah swt, siapapun yang tidak bisa mengalahkan egonya untuk berserah dan berpasrah diri kepada Allah swt, maka ialah yang akan menjadi korban kelicikan syetan dan iblis laknatullah.

Inilah salah satu penyebab kenapa orang akhirnya memutuskan bunuh diri, karena mereka tidak percaya dan yakin dengan kuasa Allah swt. Mereka sudah terlalu dari kalimat "Innalillahi wainnalillahi rojiuunn, semuanya datang dari Allah dan akan kembali lagi kepada Allah swt. Orang yang akhirnya memilih bunuh diri disebabkan karena mereka sudah berusaha tetapi mereka belum melaksanakan apa yang ditunjukkan kepada mereka yaitu sabar dan shalat. KArena dalam shalatlah ada pertolongan Allah swt, sementara orang yang tidak mau shalat akan diampiri syetan. Itulah sebabnya akhirnya mereka memilih putus asa dan memandang baik apa yang disarankan dan dibisikkan iblis ke telinganya.

Maka dari itu teman, jika sedang mengalami masalah hutang piutang dan berbagai permasalahan hidup, segeralah dirikan shalat, lakukan berbagai ibadah dan perbanyak istigfar. Allah swt pasti akan menolong dengan bagaimana cara Ia akan menolong hamba-Nya yang berserah diri dan berbaik sangka kepada-Nya dengan jalan yang tidak disangka-sangka. Hanya Allah swt yang maha mengetahui, jangan lepaskan dirimu dari rahmat-Nya, karena sesungguhnya pertolongan ALlah swt itu dekat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

MENJUAL AGAMA PADA PENGUASA DISIFATI ANJING DALAM AL QURAN

Pemimpin/Ulama adalah cermin dari umat atau rakyat yang dipimpinnya. Definisi Ulama (wikipedia) adalah pemuka agama atau pemimpin agama ...

Popular Post